Kontributor: Mir’atul Khayati. Editor: Silvia Wulandari
Tasikmalaya, EDSA – Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi (OMBUS) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris tahun akademik 2020 telah dilaksanakan pada hari Sabtu (19/9/20). OMBUS Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (OMBUS EDSA) 2020 dilaksanakan secara daring selama satu hari, setelah sebelumnya diadakan OMBUS Fakultas selama satu hari dan OMBUS Universitas selama tiga hari. OMBUS EDSA 2020 diikuti oleh 158 mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dengan menggunakan platform Google Meet danYoutube.
Menurut Yusup Supriyono, S. Pd, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, OMBUS menjadi kegiatan yang bisa memperkenalkan kebudayaan atau culture pendidikan tinngi kepada mahasiswa baru.
“OMBUS ini akan menjadi kegiatan yang bisa memperkenalkan kebudayaan perguruan/culture pendidikan tinggi kepada mahasiswa baru. Bahwa sudah ada perubahan mindset belajar, semangat di perguruan tinggi perlu ditingkatkan karena mahasiswa tentunya sangat berbeda dengan siswa. Kemampuan berkomunikasi ketika di perguruan tinggi harus bisa disampaikan dengan baik dan benar, kemampuan berkolaborasi ini sangat penting. Mudah-mudahan OMBUS ini dapat men-trigger mahasiswa baru. Ada tiga kompetensi, yang pertama kompetensi berpikir kritis, yang kedua kompetensi berkomunikasi dan yang terakhir kompetensi berkreasi.” Ucap Yusup.
Sesuai dengan Surat Edaran Lembaga Nomor 424/UN58.05/KM/2020 perihal Pengantar Susunan Acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi (OMBUS) 2020, OMBUS EDSA tahun ini dimulai dari pukul 07.00 WIB – pukul 11.00 WIB. Ila Yusrin Niamah, selaku Koordinator Seksi Acara OMBUS EDSA 2020 pun mengonfirmasi hal tersebut,
“Acara dari rundown lembaga dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.” Ucap Ila.
Menurut Lukman Hakim selaku Ketua Pelaksana OMBUS EDSA 2020, perubahan konsep acara OMBUS EDSA 2020 dari lembaga menjadi kendala yang cukup berarti bagi Panitia OMBUS EDSA 2020.
“Perubahan konsep dari lembaga yang mendadak itu salah satu kendala yang cukup berarti bagi kami semua panitia OMBUS EDSA 2020, untuk kendala yang lainnya lebih ke teknis seperti sinyal dan wifi.” Kata Lukman.
Sedangkan menurut Koordinator Lapangan, Rayhan Aryobimo Nugroho, OMBUS EDSA 2020 terdapat banyak sekali kendala mulai dari durasi waktu hingga deadline kegiatan. Meskipun d, OMBUS EDSA 2020 dapat dilaksanakan dengan baik karena indikator dan tujuan dari OMBUS EDSA 2020 sesuai dengan yang panitia harapkan.
“Kalau soal kendala, sebenarnya banyak sekali. Mulai dari durasi waktu yang diberikan, dikejar-kejar deadline, belum lagi aftermath dari kekagetan panitia, bahkan sampai ada miss komunikasi juga. Tapi, pada akhirnya, OMBUS EDSA 2020 dilaksanakan dengan baik, menurut saya, karena indikator dan tujuan dari OMBUS EDSA 2020 ini sesuai dengan apa yang kami harapkan. Terlaksananya OMBUS EDSA 2020 ini tentu saja berkat 38 anggota EDSA yang sudah mengerahkan kemampuan terbaiknya dari awal hingga sekarang. Glorious and victorious EDSA!” Kata Rayhan.
Lukman juga mengatakan hal yang sama bahwa OMBUS EDSA 2020 terlaksana dengan baik dan sesuai harapan panitia dan semua pihak yang terlibat.
“Kalau menurut saya, sebenarnya OMBUS EDSA 2020 sudah dapat dikatakan terlaksana dengan baik dan sesuai harapan. Itupun berkat kinerja semua teman-teman Pantia OMBUS EDSA 2020. Mereka sangat luar biasa dan dapat menunjukan bahwa pengurus EDSA periode 2020 tetap bisa produktif walaupun dalam situasi pandemi seperti ini. Saya bangga menjadi bagian dari EDSA.” Ucap Lukman.
Salah satu mahasiswa baru Pendidikan Bahasa Inggris, Alfi S Hamzah, mengaku OMBUS EDSA 2020 terasa seru. Namun menyayangkan OMBUS EDSA 2020 dilaksanakan secara daring.
“Jujur ya, waktu OMBUS EDSA 2020 kemarin emang seru tapi disaat yang bersamaan sedih soalnya cuma online. Mungkin kalo offline bakal jauh lebih seru.”
Sedangkan Yusup menerangkan bahwa OMBUS secara daring merupakan solusi dari lembaga ketika suatu kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara normal.
“OMBUS secara daring merupakan solusi sebetulnya, suatu kegiatan ketika tidak bisa normal itu tentunya karena ada sesuatu yang mengancam. Nah, ancaman ini adalah bukan main main, tetapi ancaman jiwa. Andai kata OMBUS bisa diulang tahun depan tetapi nyawa tidak bisa diulang lagi. Nah, seyogyanya kita memang harus mengapresiasi atas solusi yang bisa dilakukan oleh lembaga. Dan memang ini tidak hanya Universitas Siliwangi, tetapi semua lembaga melakukan OMBUS secara daring.” Terang Yusup.
Bella Syaputra selaku Ketua EDSA juga mengatakan jika Bella tidak berharap OMBUS EDSA berikutnya dilaksanakan secara online.
“Sebenarnya saya tidak berharap ada OMBUS online lagi, tapi jika itu terjadi semoga lebih baik lagi dari yang sekarang.” Kata Bella.
Perubahan menjadi harapan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris kepada mahasiswa baru tahun akademik 2020. Yang dimaksud perubahan disini yaitu perubahan dalam pola berpikir, yang harus lebih dewasa, lebih maju.
“Harapan untuk mahasiswa baru tahun akademik 2020 ini, perubahan. Jadi satu kata perubahan, yaitu perubahan dalam pola berpikir, yang harus lebih dewasa, lebih maju dan memang perbedaan antara mahasiswa dan bukan mahasiswa itu ada di pola pikirnya. Karena pola pikir ini akan membuat seseorang akan senantiasa siap menghadapi tantangan, siap menghadapi cobaan, dia tidak pernah menyerah walaupun pernah jatuh.
Kegagalannya itu bukan aib tetapi arti bahwa ia berproses. Kegagalan itu bukan akhir dari hidup tapi bagaimana kita bisa belajar dari kegagalan. Pola pikir seperti ini yang harus dibangun,yang harus diupayakan oleh mahasiswa , bahwa your future is your own hands, bahwa masa depan anda ini adalah ditentukan oleh diri anda sendiri. Kami, eksternal variabel, dosen, orang tua, lembaga, masyarakat, ini akan menjadi influencer. Kami harus menjadi good influencer tetapi semuanya tergantung persepsi mahasiswanya sendiri, sumbang saran yang bagus pun jika tidak di persepi dengan bagus oleh yang bersangkutan ya tidak ada pengaruh.” Ucap Yusup.
Dengan harapan satu kata dari lembaga, tentunya mahasiswa baru harus siap mengemban tugas mewujudkan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih baik, baik di bidang sumberdaya manusianya, input mahasiswanya sendiri maupun dari segi alumninya.